Heyho..

Dorr!!! Heyho, Fellas. Apa kabar kalian semua? Sehat? Cukup makan? Cukup tidur? Hehe.. Duh, lama sekali rasanya saya tidak menulis di blog. Hampir satu bulan barangkali yah.
Do you miss me, friends? You do? Oh well, me too ;)

Minggu-minggu belakangan ini saya sibuk sekali. Hectic! Maklum, kegiatan perkuliahan sudah berjalan. Kalau kemarin-kemarin, dari pagi sampai siang itu saya ada diluar, di jalanan Semarang yang panasnya memanggang. Kemudian lanjut lagi sore sampai malamnya saya kuliah. Pulang ke kost itu sudah malam, biasanya saya suka ketiduran, gelimpangan nggak karuan di dalam kamar. Bukan sengaja tidur loh, tapi tertidur. Paling sering sih saya ketiduran sambil tangan memegang buku ;p #pencitraan

Btw hari ini mata kuliahnya cukup menguras tenaga dan pikiran. Hukum Waris. Mencoba menelusuri garis keturunan sedarah, dan menghitung jumlah bagian warisannya, wuih.. lumayan bikin muka dan kening jadi mengerut. Untungnya teman-teman saya satu kelas itu lucu-lucu. Jadi suasana perkuliahan pun terasa lebih santai. Maklumlah, teman saya satu kelas kan kebanyakan sudah berkeluarga, sudah jadi bapak dan ibu, jadi selera humornya tinggi. Belum lagi asal mereka yang benar-benar dari Sabang sampai Merauke. Teman-teman saya di kelas ada yang berasal dari Aceh, Jambi, Lampung, Jakarta, Jogjakarta, Solo, Kupang, Bima, Papua, Kalimantan, Bali, Manado, dan lain-lain. Campur jadi satu. Jadi ketika salah satu dari mereka ada yang melemparkan candaan, maka candaan itu pun fresh dari kota asal mereka. Candaan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. :D

Oh iya, tadi pagi saya jalan-jalan ke Pengadilan Negeri Semarang loh #Sombong
Jadi ceritanya, saya sama teman kost sebelah kamar, yang kebetulan juga menjadi teman saya di kelas Kenotariatan, kita berdua pergi ke Pengadilan Negeri Semarang untuk mengikuti sidang pelanggaran rambu lalu lintas. Iya, dua hari yang lalu sewaktu saya sama si teman ini pergi keluar naik motor untuk membeli buku, tanpa sengaja kita melanggar rambu lalu lintas. Yang seharusnya kita nggak boleh belok, karena tidak melihat rambu, malah kita belok. Dan yah, akhirnya kita kena tilang. Well, bukan masalah besar. Karena bagi kita berdua, jauh lebih baik kena tilang dan mengikuti sidang di Pengadilan Negeri, daripada harus berdamai dan membayar uang sogokan kepada si pak polisi.

Dan hari ini, pagi ini tadi jam setengah 9 kami berangkat menuju ke Pengadilan Negeri Semarang. Tapi karena buta arah tujuan, maka setelah sempat beberapa kali tersasar, akhirnya kami berhasil sampai di gedung PN Semarang pada jam 10. FYI, ini adalah pengalaman pertama kami mengikuti sidang seperti ini, maka jangan heran kalau kami tidak mengerti apa-apa. Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya kami disuruh untuk melihat nomor urut nama, dll. Setelah sibuk mencari di daftar nama-nama pemilik SIM yang ditilang, kami pun tidak berhasil menemukan nama saya (sebagai pemilik SIM) di dalam daftar itu. Akhirnya kami bertanya kepada seorang bapak yang saat itu sedang berdiri tidak jauh dari papan tempat daftar nama itu ditempel. Setelah melihat surat tilang saya, bapak itu pun berkata, “wah, jelas saja kalo nama mas nggak ada. Mas kan jadwal sidangnya tanggal 28 September, masih dua minggu lagi, bukan hari ini”. Kata si bapak, sambil menunjukkan tanggal sidang yang tertera di surat tilang saya. #krik..krik..

Akhirnya saya dan teman saya (Bowo) duduk di teras depan pintu masuk Pengadilan. Saya hanya diam, termenung. Sementara Bowo tidak berhenti memaki si Polisi yang telah menilang kami, karena ia sudah dengan sengaja menipu kami dengan mengatakan bahwa sidang pelanggaran masalah kami akan dilaksanakan pada tanggal 14 september hari ini.

Sebenarnya ini memang salah kami karena tidak teliti memeriksa tanggal sidang dengan benar. Salah kami juga karena telah mentah-mentah mempercayai perkataan pak polisi, yang mengatakan bahwa sidang pelanggaran kami akan dilaksanakan pada hari ini.

Saya tetap duduk, diam, sembari mencoba mengingat arah jalan pulang kembali ke kostan. Sementara teman saya si Bowo terus memaki, sambil menyebut beberapa pasal yang saya tidak mengerti tentang apa, dan sibuk mencari kenalan seorang polisi yang sekiranya bisa dijadikan pegangan apabila ia ingin mendatangi kembali polisi yang telah menilang kami itu.

Saya tetap duduk, diam. Sementara Bowo masih terus memaki, tetapi sudah merembet kepada masalah cuaca yang sangat panas, lokasi PN yang jauh dari kostan, tentang telah beberapa kali tersesat, tapi tak lupa tetap menyumpahi polisi yang sudah menilang kami.

Saya masih diam, tak bergeming. Sementara Bowo, setelah merasa puas memaki, akhirnya ia pun ikut diam. Kami berdua diam. Atau lebih tepatnya terdiam. Hahaha…

Alhamdulillah, kejadian pagi tadi cukup menguras tenaga. Tapi ah, bukankah selalu ada pelajaran dibalik setiap kejadian? Yep, selalu ada pelajaran, bagi mereka yang mau belajar.

Oh ya btw, how was your day? Did you have fun, friends?
Last but not least, Ganbatte!!!

Leave a comment...