1000 Lampion di langit malam Borobudur

Lampion-lampion pun mulai beterbangan di langit malam Borobudur.
Wow, seriously kawan, saya benar-benar kehilangan kata-kata pada saat itu. Keren sekali! Indah! Semacam, kalau boleh saya bilang – dengan tanpa menghilangkan ke-laki-an saya – ingin menangis terharu melihatnya. Perpaduan sempurna antara kemegahan Candi Borobudur, bulat penuh Bulan Purnama, dan ratusan lampion cantik yang menghiasi langit, maka sungguh terasa begitu sempurna malam itu.Read More »

Angon Bebek | Adegan Favorit Semenjak Kecil

Pagi itu langit masih gelap ketika saya beranjak keluar dari rumah bule’ di Muntilan. Memacu kendaraan melewati jalanan tanah yang sempit dan berkelok, yang terhampar di kedua sisinya area persawahan yang hijau. Suhu udara pagi yang dingin menyelip masuk melalui celah-celah jaket yang saya kenakan. Sungguh berhasil membuat tubuh saya menggigil.

Memandang jauh ke sisi kiri, terlihat pemandangan megah dua buah puncak gunung yang  melegenda. Gagah berdiri, menjulang tinggi ke langit, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu.
Suara air bergemercik terdengar lembut keluar dari pipa-pipa yang digunakan untuk mengairi sawah-sawah para petani. Sungguh jernih airnya, terasa dingin dan sangat menyejukkan.Read More »

Sejarah Fotografi

Fotografi adalah dunia yang dinamis dan memiliki dimensi yang luas. Pengetahuan bahwa citra dapat terbentuk pada sebuah permukaan dalam sebuah ruang gelap (camera obscura ) diperkirakan berasal dari Cina Kuno.

Tahun 1000.
Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab, menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil.

Sekitar 400 tahun kemudian.
Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan da Vinci dipublikasi, kemungkinan ia dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera.

Tahun 1558.
Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.

Read More »

Memahami Fotografi Infra Merah (Infra red Photography)

 

…What you see is what u get.  begitulah fotografi pada awalnya, yang memindahkan pemandangan yang terlihat dari balik viewfinder ke bidang rekam berupa pelat kaca atau film. sinar yang terekam kemudian kita nikmati sebagai foto…

Walau demikian, ada jenis sinar yang tidak tertangkap oleh mata, tapi seiring perkembangan teknologi fotografi dapat pula kita potret,yaitu sinar inframerah (infrared). Gambar hasilnya tidak wajar, dan justru inilah yang menjadi daya tarik utamanya.

Saat kita melihat sesuatu, yang terjadi adalah adanya gelombang cahaya yang masuk ke mata, sementara mata manusia punya keterbatasan untuk melihat gelombang ini. Hanya cahaya yang berpanjang gelombang 400nm (nanometer) sampai 700nm yang bisa kita lihat. Akibatnya, mata cuma menangkap warna merah sampai warna ungu,seperti pada spektrum pelangi (merah,jinga,kuning,hijau,biru,ungu). Di bawah warna ungu ada sinar ultraviolet dengan panjang gelombang lebih pendek dari 400nm, sedangkan di atas warna merah adalah sinar inframerah yang lebih panjang daripada 700nm. Fotografi umum merekam pemandangan yang diteruskan cahaya berpanjang gelombang normal antara 400nm sampai 700nm.

Read More »

Bokeh… Apakah hanya sekedar milimeter ?

Foto by ikimfoto by ikim

Bagi penggemar lensa tele pendek, pastilah sangat fasih untuk mengartikan kata Bokeh ini, yaitu : karakter bidang gambar/latar belakang yang tidak terfokus. Bokeh juga sering diartikan sebagai kualitas kekaburan latar belakang. Kata bokeh sebenarnya berasal dari bahasa jepang, dan artinya kurang lebih seperti pengertian yang di atas.
Pada prinsipnya, semua lensa memiliki karakteristik bokeh masing-masing, hanya saja kemunculan karakter dan kualitas bokeh sangat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

  • Panjang fokal lensa tersebut, yang dinyatakan dalam satuan mm,
  • Jarak pemotretan, dari lensa ke objek,
  • Arsitektur optik lensa yang bersangkutan, yang biasanya melibatkan perhitungan2 fisika optik super-rumit, yang biasanya diketahui oleh produsen lensa tersebut.

Panjang fokal lensa : apakah hanya parameter utama ?Read More »

Hi-Fashion Arsitektur Fotografi

Foto Fashion arsitektur  adalah karya foto yang menampilkan unsur fashion dan arsitektur dalam porsi yang seimbang dan serasi. Artinya, tampilan arsitektur yang diekspose tidak boleh mengalahkan atau membaurkan tampilan atmosfer dari fashionnya. Bahkan dengan munculnya arsitektur sebagai background/ maupun foreground fotografisnya, atmosfir fashionnya harus dapat lebih hidup dan menarik.

Pemotretan Hi-Fashion Arsitektur dapat dilakukan diluar maupun di dalam ruangan, tergantung dari bentuk karya yang kita harapkan. Kalau untuk menampilkan ornamen ruang, tentunya pemotretan dilakukan di dalam ruangan,tetapi bila ingin berlatar belakang bentuk bangunan, tentu kita lakukan diluar ruangan..

Read More »

Interior & Arsitektur Fotografi

Objek foto Architecture dan interior adalah bangunan. ia dapat berupa gedung-gedung pencakar langit,mall,hotel,restaurant,real estate, bangunan tua, tempat ibadah, dan lain2.

Pemotretan Architechture harus dibedakan dengan pemotretan pemandangan (landscape) atau fine art. sebuah foto meskipun mengandung unsur arsitektur, tidak dapat dikatakan foto arsitekture apabila bangunan dalam foto tersebut aspek yang ditekankan fotografer bukan karya arsitektur yang terdapat dalam foto.

Adapun tips2 untuk melakukan pemotretan  Architecture dan interior antara lain :

Langkah pertama adalah observasi :

Read More »